BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki sumber daya alam terkaya dan terlengkap di dunia. Namun,
di negara ini pula masih terdapat banyak sekali pengangguran, kemiskinan dan
kesenjangan sosial didalamnya. Krisis ekonomi yang berkepanjangan masih
dirasakan pada saat ini, dan masih mencekam kehidupan sebagian besar di masyarakat Indonesia.
Dalam keadaan seperti ini, masalah
pengangguran termasuk masyarakat yang berpendidikan tinggi akan berdampak
negatif terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan. Kondisi tersebut
didukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi
adalah sebagai pencari kerja daripada pencipta lapangan pekerjaan. Hal ini bisa
jadi disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai
perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para
mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan yang
siap menciptakan pekerjaan.
Salah satu cara untuk menyelesaikan
permasalahan ini adalah dengan mengajarkan pendidikan wirausaha (entrepreneur) sejak dini termasuk pula
pada mahasiswa. Sehingga diharapkan muncul lulusan yang berjiwa menciptakan
lapangan pekerjaan, tidak hanya lulusan yang siap untuk bekerja.
Oleh karena itu diperlukan suatu
gerakan untuk memberikan sosialisasi tentang cara untuk merintis usaha baru,
agar para calon usahawan tidak keliru dengan usaha yang diambil, dan mereka
juga memiliki pengetahuan akan kelebihan dan kekurangan bentuk usaha maupun
jenis perusahaan yang akan dipilih. Hal tersebut yang kemudian menjadikan
penulis untuk membuat makalah tentang menumbuhkan jiwa wirausaha dan bisnis
untuk membangun usaha baru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penyusun dapat
membuat rumusan masalah seperti berikut.
a.
Bagaimanakah
cara menumbuhkan jiwa wirausaha?
b.
Bagaimanakah
jiwa dan sikap kewirausahaan?
c.
Bagaimanakah
bisnis untuk membangun usaha baru?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan
dari penulisan makalah ini adalah seperti berikut ini.
a. Agar Mahasiswa/i dapat memahami dan
mengetahui cara menumbuhkan jiwa wirausaha.
b. Agar Mahasiswa/i dapat memahami dan
mengetahui jiwa dan sikap kewirausahaan.
c. Agar Mahasiswa/i dapat memahami dan
mengetahui bisnis untuk membangun usaha baru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif (Suryana, 2003).
Untuk mulai menumbuhkan jiwa wirausaha,
dapat dimulai dengan membaca atau mengenal jenis usaha dari majalah, internet
surat kabar dan dapat
juga dengan membaca biografi atau kisah sukses pengusaha, serta dengan
mengikuti kursus-kursus, observasi langsung dengan pelaku bisnis.
Ada beberapa
faktor yang menyebabkan seseorang merintis usahanya (Kasali, 2010):
a.
Faktor keluarga
pengusaha
b.
Sengaja terjun menjadi
pengusaha
c.
Kerja sampingan
d.
Coba-coba
e.
Terpaksa
Jiwa wirausaha atau entrepreneur dapat muncul pada diri seseorang dikarenakan oleh beberapa faktor (Kasali, 2010):
a. Necessity Entrepreneur
yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan kebutuhan
hidup.
b. Replicative
Entrepreneur, yang cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren sehingga rawan
terhadap persaingan dan kejatuhan.
c. Inovatif Entrepreneur,
wirausaha inovatip yang terus berpikir kreatif dalam melihat peluang
dan meningkatkannya.
2.2 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al. (2002) mengemukakan
nilai hakiki penting dari
wirausaha adalah:
a. Percaya
Diri (Self Confidence)
Merupakan
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat internal, sangat relatif serta
dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa,
inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya.
Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah
untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri
dan percaya diri.
b. Berorientasi
Tugas dan Hasil
Seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja
keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman
bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir
kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian
Mengambil Risiko
Wirausaha
adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi
ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko
dan alternatif yang konservatif .
Pilihan
terhadap risiko
tergantung pada:
1. Daya
tarik setiap alternatif
2. Kesediaan
untuk rugi
3. Kemungkinan
relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya
kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
1. Keyakinan
pada diri sendiri
2. Kesediaan
untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk
memperoleh keuntungan
3. Kemampuan
untuk menilai situasi risiko secara realitis
d. Kempemimpinan
Seorang
wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang
menambah
nilai.
e. Berorientasi
ke Masa Depan
Wirausaha
harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
f. Keorisinilan
(Kreativitas dan Inovasi)
Wirausaha
yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri:
1. Tidak
pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
2. Selalu
menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
3. Selalu
ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Proses
kreatif dan inovatif (Suryana,
2003) hanya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki jiwa dan
sikap kewirausahaan yaitu :
1. Percaya
diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
2. Berinisiatif
(energik dan percaya diri)
3. Memiliki
motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
4. Memiliki
jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh
perhitungan)
5. Suka
tantangan
2.3 Bisnis untuk Membangun Usaha
Baru
Mentransformasi
ide menjadi sebuah bisnis komersial bisa menjadi pengalaman menggembirakan
sekaligus penuh tekanan. Melakukan penelitian untuk ide sekaligus mengumpulkan
informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting. Mulailah untuk
mengidentifikasi pasar, menentukan positioning, dan proporsi penjualan serta
menentukan identitas merek sehingga produk mampu bersaing di pasar. Adapun
rumus yang dapat digunakan oleh calon usahawan untuk memulai usaha baru, yaitu:
a. What
Apa model bisnis yang ingin kita kerjakan?
Sebelum kita menjalankan atau mengembangkan sebuah bisnis tentunya kita harus
mengenal bisnis itu secara general. Dengan mengenal sebuah bidang bisnis kita
bisa menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut dengan baik.
b. Why
Pikirkan kembali apa alasan kita dalam
memilih sebuah bisnis untuk dijalankan. Apakah kita memilih menjalankan sebuah
bisnis karena sesuai dengan hobi, minat, kreatifitas yang sedang ditekuni,
terinspirasi dari bisnis orang lain yang sukses, atau hanya ingin mengisi waktu
luang saja.
c. Whom
Menentukan dan memahami target market
untuk bisnis yang akan dijalankan. Kita juga perlu mempelajari karakter
orang-orang yang menjadi target market bisnis kita agar kita dapat
mempersiapkan cara pemasaran yang tepat pada mereka.
d. Where
Menentukan lokasi bisnis yang tepat
seringkali menjadi hal yang sulit bagi seorang pebisnis. Pastikan lokasi bisnis
sesuai dengan target market bisnis kita, misalnya daerah perkantoran, kampus,
perumahan, dan lain-lain.
e. When
Menentukan waktu operasional bisnis juga
termasuk hal yang penting untuk dipersiapkan. Apakah bisnis kita akan buka 8
jam sehari selama satu minggu penuh, atau buka 24 jam selama seminggu penuh.
Pertimbangkan juga untuk memperhitungkan segala persiapan usaha dan juga pengembangan
usaha itu ke depannya.
f. Who
Tentukan orang-orang yang akan terlibat
dalam menjalankan bisnis. Mulai dari karyawan, partner bisnis, dan orang lain
yang dapat membantu dalam menjalankan bisnis tersebut. Tentukan tugas dari
masing-masing orang yang akan terlibat dalam bisnis sesuai dengan kemampuan dan
bidangnya masing-masing.
g. How
Pastikan bahwa kita memiliki strategi
dan rencana dalam menjalankan bisnis. Akan lebih baik bila kita mengetahui
mengetahui modal yang dibutuhkan, kualitas dan kuantitas produk yang akan kita
jual.
Berikut ini ada beberapa tips tentang
bagaimana melakukan analisis sebelum berbisnis:
a. Fikirkan Tentang Prospek Bisnis yang Akan Jalani.
Hitung peluang pasar (seberapa besar
orang mebutuhkan produk yang dibuat) dan jumlah pesaing yang ada dipasaran
(berapa banyak penjual yang telah ada yang menjual produk yang sama).
b. Seberapa Luas Cakupan Wilayah Bisnis.
Apakah lokal (hanya didaerah rumah) atau
lebih luas lagi yaitu meliputi kota.
c. Berapa Besar Prediksi Keuntungan dalam Hitungan
Waktu
Prediksi keuntungan dapat dihitung dalam
urutan hari, pekan, bulan dan tahun dengan membuat patokan target kenaikan
penjualan barang yang dijual. Perhatikan dan bandingkan variabel biaya besar
modal dan biaya operasional yang dibutuhkan.
d. Bagaimana
Stategi Marketing Dari Bisnis.
Bagaimana pebisnis meyakinkan orang agar
dapat membeli produk di tokonya. Informasikan mengenai kelebihan yang ada di
toko tersebut. Yang jelas tujuan utama dari marketing adalah menarik pembeli
untuk datang ke tempat bisnis tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (create new
and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif (Suryana, 2003).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang merintis usahanya yaitu faktor
keluarga pengusaha, sengaja
terjun menjadi pengusaha, kerja
sampingan, coba-coba, dan terpaksa. Jiwa wirausaha atau entrepreneur dapat muncul pada diri
seseorang dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu necessity entrepreneur, replicative entrepreneur, dan inovatif entrepreneur.
Nilai
hakiki penting dari wirausaha adalah percaya diri (self confidence), berorientasi
tugas dan hasil, keberanian mengambil
risiko, kempemimpinan, berorientasi ke masa
depan dan keorisinilan (kreativitas dan inovasi). Mentransformasi ide
menjadi sebuah bisnis komersial bisa menjadi pengalaman menggembirakan
sekaligus penuh tekanan. Melakukan penelitian untuk ide sekaligus mengumpulkan
informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting. Mulailah untuk
mengidentifikasi pasar, menentukan positioning, dan proporsi penjualan serta
menentukan identitas merek sehingga produk mampu bersaing di pasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Kasali Rhenald. 2010. Wirausaha Muda Mandiri. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Meredith, Geoffrey et al. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Penerbit PPM: Jakarta.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Salemba Empat : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar